Published on

Cara TikTok Shop Habisi Bisnis Ecommerce

Introduction

Industri e-commerce semakin berkembang dan kompetisinya mendebarkan, terutama setelah TikTok memasuki arena e-commerce dengan meluncurkan fitur TikTok Shop. Antusiasme masyarakat terhadap fitur ini terbilang tinggi, dan pasar pun merespons dengan baik, terlihat dari nilai transaksi yang tumbuh pesat. Pada tahun 2022 saja, nilai belanja di e-commerce melalui TikTok meningkat hingga empat kali lipat. TikTok kini berevolusi dari sekadar media sosial menjadi platform live commerce. Namun, apa yang dimaksud dengan live commerce dan bagaimana perbedaannya dengan e-commerce dan social commerce? Berikut analisis strategi TikTok untuk mengungguli kompetitor yang telah ada.

Perbandingan E-commerce, Social Commerce, dan Live Commerce

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami terlebih dahulu perbedaan antara e-commerce, social commerce, dan live commerce. Menurut survei IPSOS Indonesia, hingga 2021, e-commerce di Indonesia didominasi oleh tiga pemain utama: Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Shopee menjadi platform teratas dengan nilai transaksi terbesar, diikuti oleh Tokopedia dan Lazada.

Lebih jauh, bagaimana e-commerce di Indonesia menggambarkan potensi global yang terus tumbuh? Beberapa platform media sosial kini menambahkan fitur marketplace milik mereka, seperti Facebook yang meluncurkan Facebook Shop, dan Instagram yang juga menambah fitur marketplace mereka. Fenomena ini dikenal sebagai social commerce. Sementara itu, live commerce merujuk pada dua jenis e-commerce yang memungkinkan penjual dan pembeli berinteraksi secara langsung dalam sesi live streaming.

TikTok Shop adalah jawaban TikTok terhadap pertumbuhan e-commerce yang cepat. Dengan menawarkan pengalaman interaktif, TikTok memungkinkan penjual untuk menjual produk secara langsung kepada konsumen, mirip dengan pasar offline.

Pertumbuhan E-commerce di Indonesia

Laporan menunjukkan bahwa nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai 108.54 triliun Rupiah dalam satu kuartal pada awal 2022, yang tumbuh 23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, terdapat 21 juta konsumen baru yang muncul dalam periode tersebut. Namun, sejumlah tantangan juga harus dihadapi, termasuk tantangan pendanaan dan model bisnis yang berkelanjutan.

Strategi TikTok Masuk ke Bisnis E-commerce

Mengapa TikTok masuk ke dalam bisnis e-commerce? Ada beberapa alasan mendasar. Pertama, potensi nilai pasar e-commerce semakin besar. Pertumbuhan nilai e-commerce di Indonesia diprediksi mencapai 78%, yang merupakan yang tertinggi di dunia. Konsumen yang semakin mobile-friendly, serta dukungan kuat dari pemerintah, menjadi faktor pendorong.

Kedua, TikTok memiliki jumlah pengguna yang luar biasa. Hingga kuartal kedua 2022, pengguna aktif TikTok di seluruh dunia mencapai 1.46 miliar. Indonesia menduduki peringkat kedua jumlah pengguna, dengan 99 juta pengguna. Demografi pengguna TikTok sebagian besar didominasi oleh generasi muda, yang sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan belanja.

Ketiga, survei TikTok di tahun 2020 menunjukkan bahwa dua pertiga pengguna merasa termotivasi untuk berbelanja berkat suasana TikTok. Rekomendasi produk yang diberikan oleh pembuat konten lebih dipercaya oleh pengguna dibandingkan rekomendasi dari produsen.

Tantangan dan Peluang TikTok

Meskipun TikTok Shop telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, kompetisi tetap ketat. Shopee masih menjadi pemimpin pasar dalam live shopping di Asia Tenggara dengan 27% pangsa pasar, sementara TikTok berada di posisi ketiga dengan 22%. TikTok harus menghadapi tantangan, seperti biaya transaksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitor.

Tantangan lainnya adalah keberhasilan strategi live shopping TikTok yang belum sepenuhnya tercapai di negara lain, seperti Inggris, di mana minat dan angka transaksi tidak menjanjikan. Jika TikTok dapat memanfaatkan algoritma dan menyesuaikan strateginya, mereka berpotensi untuk lebih kompetitif dalam pasar e-commerce.


Keyword

  • TikTok Shop
  • E-commerce
  • Live commerce
  • Social commerce
  • Konsumen muda
  • Pertumbuhan e-commerce
  • Rekomendasi produk
  • Kompetisi e-commerce

FAQ

1. Apa itu TikTok Shop?
TikTok Shop adalah fitur yang memungkinkan pengguna TikTok untuk menjual produk mereka secara langsung melalui sesi live shopping.

2. Bagaimana TikTok Shop berbeda dari e-commerce lainnya?
TikTok Shop mengintegrasikan fitur live streaming, yang memungkinkan interaksi langsung antara penjual dan pembeli, berbeda dari model e-commerce konvensional yang tidak memiliki interaksi real-time.

3. Mengapa TikTok memasuki industri e-commerce?
TikTok ingin memanfaatkan potensi besar di pasar e-commerce, yang terbukti berkembang pesat, serta memanfaatkan basis pengguna muda dan aktif di platformnya.

4. Apa tantangan yang dihadapi TikTok Shop?
Beberapa tantangan termasuk kompetisi dari pemain besar lainnya seperti Shopee, serta tantangan dalam menjaga biaya transaksi agar tetap kompetitif.